Sputnik II
Setelah sukses dalam misi
Sputnik I,
Nikita Khrushchev, pimpinan Soviet, menginginkan suatu pesawat luar angkasa diluncurkan pada
7 November 1957, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-40
Revolusi Bolshevik. Sebuah satelit yang lebih canggih dari sebelumnya sedang dalam pembangunan, tetapi tidak akan siap sampai bulan Desember; satelit ini kelak dinamai
Sputnik 3.
[5]
Agar dapat diluncurkan pada bulan November, maka mereka menyusun rancangan baru. Secara khusus Khrushchev ingin para insinyurnya mempersembahkan suatu pertunjukkan antariksa mengagumkan, sebuah misi yang akan mengulangi kejayaan Sputnik I yang menakjubkan dunia dengan kecakapan Uni Soviet. Para perancang menetapkan suatu penerbangan ke
orbit Bumi dengan seekor anjing. Insinyur roket Soviet telah lama merencanakan pengorbitan anjing sebelum mencoba penerbangan untuk manusia; sejak 1951, mereka telah mengandangkan 12 anjing ke ruang angkasa bawah orbit dengan penerbangan balistik, bekerja secara bertahap menuju misi pengorbitan mungkin hanya beberapa waktu saja pada tahun 1958. Untuk memenuhi tuntutan Khrushchev, pengorbitan anjing akan dipercepat untuk peluncuran di bulan November.
[6]
Menurut sumber-sumber dari Rusia, keputusan resmi untuk meluncurkan Sputnik II direncanakan pada tanggal 10 atau 12, sehingga hanya terdapat waktu empat minggu bagi para pekerja untuk merancang dan membangun pesawat ruang angkasa.
[7] Oleh karena itu, Sputnik II adalah suatu pekerjaan yang dibuat dengan terburu-buru, dengan sebagian besar bagian-bagian pesawat ruang angkasa dirakit dari sketsa kasar. Selain dari misi utama mengirimkan penumpang hidup ke luar angkasa, Sputnik II juga berisi instrumentasi untuk mengukur
radiasi matahari dan
sinar kosmik.
[5]
Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan yang terdiri dari sebuah
generator oksigen dan perangkat untuk menghindari
keracunan oksigen serta untuk menyerap
karbon dioksida. Sebuah kipas yang dirancang untuk diaktifkan setiap kali suhu kabin melebihi 15 °C (59 °F), ditambahkan untuk menjaga suhu si anjing. Stok makanan dalam bentuk agar-agar diberikan untuk penerbangan tujuh hari, dan anjing itu dilengkapi dengan kantong untuk mengumpulkan sampah. Sebuah
pengikat dirancang untuk dipasang untuk anjing, dan terdapat rantai untuk membatasi gerakannya untuk berdiri, duduk, atau berbaring, dan tidak ada ruang untuk berbalik ke kabin. Sebuah
elektrokardiogram memantau denyut jantungnya, sementara instrumentasi lainnya mengawasi tingkat respirasi, tekanan arteri maksimum, dan gerakan anjing itu.
[2][8]
Pelatihan
Awalnya Laika merupakan seekor anjing liar yang berkeliaran di jalan-jalan di
Moskwa. Ilmuwan Soviet memilih hewan jalanan Moskwa karena mereka menganggap bahwa hewan tersebut telah belajar untuk bertahan pada kondisi dingin yang ekstrem dan kelaparan.
[6] Spesimen ini sejenis anjing bastar betina dengan berat sebelas pon
[9] dan berumur sekitar tiga tahun. Sumber lain melaporkan bahwa beratnya sekitar 6 kg (13 lb). Personil Soviet memberi beberapa nama dan julukan, di antaranya Kudryavka (
Si Ikal Kecil), Zhuchka (
Binatang Kecil), dan Limonchik (
Lemon Kecil). Laika, sebuah nama Rusia untuk beberapa
ras anjing mirip dengan
anjing Eskimo, adalah nama yang dipopulerkan di seluruh dunia. Pers Amerika menjulukinya Muttnik (
mutt [anjing campuran] + akhiran
-nik) sebagai plesetan
Sputnik,
[10] atau menyebutnya
Curly.
[11] Asal-usul sebenarnya tidak diketahui, walaupun secara umum diakui bahwa ia bastar anjing eskimo atau anjing Nordik lainnya, atau mungkin juga keturunan ras
terrier.
[6] Sebuah majalah Rusia mendeskripsikannya bertemperamen
apatis dengan menyatakan bahwa dia tidak pernah bertengkar dengan anjing lain.
[9]
Laika di ruang pelatihan.
Sebelumnya Uni Soviet dan Amerika Serikat telah mengirimkan hewan hanya pada penerbangan
suborbit.
[12] Tiga anjing dilatih untuk penerbangan Sputnik II, yaitu:
Albina,
Mushka, dan Laika.
[13] Seorang ilmuwan ruang angkasa Soviet bernama
Oleg Gazenko kemudian memilih dan melatih Laika.
[14] Albina terbang dua kali pada tes ketinggian
roket, dan Mushka digunakan untuk menguji instrumentasi serta perangkat penunjang kehidupan.
[8][12]
Untuk menyesuaikan anjing-anjing tersebut terhadap kabin sempit dalam Sputnik II, mereka dikurung dalam kandang yang sangat kecil pada jangka waktu hingga 20 hari. Pengurungan yang tak luas menyebabkan mereka berhenti buang air kecil atau buang air besar, membuat mereka gelisah, dan menyebabkan kondisi umum mereka memburuk.
Pencahar tidak dapat memperbaiki kondisi mereka, dan para peneliti menemukan bahwa hanya waktu pelatihan yang lama terbukti efektif. Anjing-anjing itu ditempatkan di
alat pemutar yang mensimulasikan percepatan peluncuran roket dan ditempatkan di mesin yang mensimulasikan suara-suara dari pesawat ruang angkasa. Hal ini menyebabkan detak jantung mereka berlipat ganda serta
tekanan darah mereka meningkat sampai 30-65
torr. Anjing-anjing itu dilatih untuk makan jeli khusus bernutrisi tinggi yang akan menjadi makanan mereka dalam misi tersebut.
[8]
Sebelum peluncuran, salah satu ilmuwan membawa Laika ke rumahnya untuk bermain dengan anak-anaknya. Dalam buku yang mencatat kisah kedokteran antariksa Soviet, Dr. Vladimir Yazdovsky mengatakan bahwa,
“ | Saya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan untuknya: Dia memiliki sedikit waktu tersisa untuk hidup. | ” |
—Dr. Vladimir Yazdovsky[15] |
Peluncuran
Menurut dokumen
NASA, Laika ditempatkan di satelit pada 31 Oktober 1957, tiga hari sebelum dimulainya peluncuran.
[8] Pada waktu itu, lokasi peluncuran sangat dingin dan selang yang terhubung ke pemanas yang digunakan untuk menyimpan wadahnya hangat. Dua asisten ditugaskan untuk mengawasi Laika sebelum peluncuran. Sesaat sebelum lepas landas pada 3 November 1957 dari
Kosmodrom Baykonur, bulu Laika digosok dengan
alkohol berkadar rendah serta dirawat dengan hati-hati, sementara
yodium diteteskan ke daerah yang akan ditempeli sensor untuk memantau fungsi tubuhnya.
[16]
Pada puncak laju perubahan percepatan, pernapasan Laika meningkat menjadi tiga sampai empat kali dibandingkan sebelum peluncuran.
[8] Sensor menunjukkan bahwa detak jantungnya 103 denyut per menit sebelum peluncuran, dan meningkat menjadi 240 denyut per menit pada laju perubahan percepatan awal. Setelah mencapai orbit, moncong Sputnik II berhasil dilepaskan, namun inti "Blok A" tidak terlepas seperti yang direncanakan, sehingga sistem pengendalian suhu tidak beroperasi seperti semestinya. Beberapa
isolasi termal terkoyak sehingga meningkatkan suhu kabin menjadi 40 °C (104 °F).
[17] Setelah tiga jam dalam
keadaan tak berbobot, denyut nadi Laika telah kembali menjadi 102 denyut per menit,
[18] tiga kali lebih lama daripada yang terjadi selama tes di darat sebelumnya, yang mengindikasikan tekanan yang sedang dialaminya.
Telemetri awal menunjukkan bahwa Laika gelisah, tetapi ia tetap memakan makanannya.
[17] Setelah sekitar lima hingga tujuh jam penerbangan, tidak ada tanda-tanda kehidupan lebih lanjut yang diterima dari pesawat ruang angkasa.
[8]
Para ilmuwan Rusia telah berencana untuk melakukan
eutanasia kepada Laika dengan memberi makanan beracun. Selama bertahun-tahun, Uni Soviet memberikan laporan yang bertentangan bahwa dia telah meninggal akibat
kehabisan oksigen karena baterai gagal berfungsi, atau karena eutanasia. Banyak rumor beredar tentang penyebab kematiannya. Pada tahun 1999, beberapa sumber dari Rusia melaporkan bahwa Laika telah meninggal ketika kabin terlalu panas pada hari keempat.
[7] Pada bulan Oktober 2002, Dimitri Malashenkov, salah satu ilmuwan di balik misi Sputnik II, mengungkapkan bahwa Laika telah meninggal dalam sirkuit keempat penerbangan karena kepanasan. Dalam World Space Congress di
Houston,
Texas,
Amerika Serikat, ia menyatakan bahwa hampir mustahil untuk membuat sistem kontrol temperatur yang handal dalam waktu yang terbatas.
[2]
Lebih dari lima bulan kemudian, setelah 2.570 kali mengorbit, Sputnik II hancur bersama dengan Laika saat kembali pulang ke Bumi pada 14 April 1958.
[19]
Laika detik-detik sebelum peluncuran
Kontroversi
Karena isu
perlombaan angkasa antara
Uni Soviet dengan
Amerika Serikat, sebagian besar masalah etika penelitian ini belum terselesaikan dalam beberapa waktu. Seperti yang dinyatakan pada kliping koran dari tahun 1957,
[20] bahwa
pers lebih sibuk dengan laporan bersudut pandang politik, sedangkan masalah kesehatan dan keselamatan Laika hampir tidak disebutkan. Beberapa waktu kemudian ada sebuah diskusi mengenai nasib anjing tersebut—yang pada awalnya beberapa orang bersikeras bahwa lebih baik ia disebut Curly daripada Laika.
Sputnik II tidak dirancang untuk dapat diambil kembali, dan Laika selalu dianggap telah mati.
[7] Misi ini memicu perdebatan di seluruh dunia tentang
penganiayaan hewan serta
pengujian pada hewan yang pada umumnya untuk memajukan ilmu pengetahuan.
[14] Di
Britania Raya,
Liga Pertahanan Anjing Nasional menyerukan kepada semua pemilik anjing untuk mengheningkan cipta selama satu menit, sementara
Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (
RSPCA) menerima protes bahkan sebelum Uni Soviet selesai mengumumkan keberhasilan misinya. Kemudian sekelompok masyarakat memprotes kedutaan Soviet mengenai
hak hewan.
[21] Demonstrasi lainnya terjadi di luar gedung
PBB di
New York.
[14] Namun demikian, laboratorium peneliti di Amerika Serikat menunjukkan sebagian dukungan untuk Uni Soviet, setidaknya sebelum berita kematian Laika.
[14][22]
Di Uni Soviet, kontroversi tidaklah terlalu menonjol, baik dalam media, buku-buku di tahun-tahun berikutnya, dan publik tidak secara terbuka mempertanyakan keputusan untuk mengirim anjing ke ruang angkasa untuk dibunuh. Tidak sampai tahun 1998, setelah runtuhnya rezim Soviet,
Oleg Gazenko, salah satu ilmuwan yang bertanggung jawab atas pengiriman Laika ke ruang angkasa, menyatakan penyesalannya karena membiarkan ia mati:
“ | Bekerja dengan hewan adalah sumber penderitaan bagi kita semua. Kami memperlakukan mereka seperti bayi yang tidak bisa berbicara. Semakin banyak waktu berlalu, semakin aku menyesali hal itu. Kami tidak seharusnya melakukan itu ... Kami tidak cukup belajar dari misi ini untuk membenarkan kematian anjing. | ” |
|
Monumen untuk Laika dibuat dalam bentuk patung dan plakat di
Kota Bintang, Rusia, sebuah tempat pelatihan
Kosmonot Rusia.
[23] Di masa depan, misi membawa anjing akan dipulihkan untuk dirancang kembali. Satu-satunya anjing lain yang mati pada misi ruang angkasa Soviet adalah Pchyolka dan Mushka, yang meninggal ketika
Korabl-Sputnik 3 sengaja dihancurkan ketika pulang kembali pada 1 Desember 1960.
Catatan
- ^ a b "Russia opens monument to Laika, first dog in space". Associated Press, 11 April 2008. Diakses pada tanggal 24 Agustus 2010.
- ^ a b c Malashenkov, D. C. (2002). "Abstract:Some Unknown Pages of the Living Organisms' First Orbital Flight". ADS. Diakses pada 28 September 2006.
- ^ Asif Siddiqi, Sputnik and the Soviet Space Challenge, 2000, p. 174
- ^ "Laika".accuweather.com. Diakses pada tanggal 23 Januari 2008.
- ^ a b James J. Harford (1997). "Korolev's Triple Play: Sputniks 1, 2, and 3". NASA. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b c Andrew J. LePage (1997). "Sputnik II: The First Animal in Orbit". Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b c Anatoly Zak (03-11-1999). "The True Story of Laika the Dog". Diakses pada 28 September 2006.
- ^ a b c d e f Sven Grahn. "Sputnik-2, more news from distant history". Diakses pada 1 Desember 2004.
- ^ a b "Muscovites Told Space Dog Is Dead". New York Times, 13 November 1957, halaman 3.
- ^ Tara Gray (1998). "A Brief History of Animals in Space". NASA. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ "Space Dog Lives". The British Library. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b "Dogs in space". Space Today Online. 21 Mei 2004. Diakses pada 28 September 2006.
- ^ Dr David Whitehouse (28-10-2002). "First dog in space died within hours". BBC. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b c d "Animals as Cold Warriors:Missiles, Medicine and Man's Best Friend". National Library of Medicine. 19 Juni 2006. Diakses pada 28 September 2006.
- ^ Vladimir Isachenkov (11-04-2008). "Space dog monument opens in Russia". MSNBC. Diakses pada 15 April 2008.
- ^ "Memorial to Laika". Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b "Sputnik II". NASA. 20 Oktober 2005. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ John B. West (1 Oktober 2001). "Historical aspects of the early Soviet/Russian manned space program". Journal of Applied Psychology 91 (4): 1501–1511. PMID 11568130. Diakses pada 28 September 2006.
- ^ a b "The Story of Laika". moscowanimals.org. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ a b "Message from the First Dog in Space Received 45 Years Too Late". Dogs in the News. 3 November 2002. Diakses pada 4 Oktober 2006.
- ^ "On this day". BBC. 3 November 1957. Diakses pada 26 September 2006.
- ^ "Human Guinea Pigs and Sputnik II". National Society for Medical Research. 1 November 1957. Diakses pada 28 September 2006.
- ^ "First in Orbit, Laika the Dog Made History". redOrbit. Diakses pada 27 Juli 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar